- Back to Home »
- Gunung , Mbah Marijan , Merapi »
- Mengenal Gunung Merapi (bagian I)
Posted by : M. Habib A
Minggu, 30 Juni 2013

Gunung merapi dengan segala ceritanya sehingga menjadi lebih dikenal tidak terlepas dari seorang sosok yang ‘ngeyel’ untuk tetap bertahan melaksanakan amanah yang ditugaskan sebagai ‘juru kunci’ atau ‘penjaga’ Gunung Merapi.
Kalau melihat foto mbah Maridjan diatas, tergambar nilai-nilai orang dusun yang jujur, lugu, tidak neko-neko, taat perintah, berani dan kuat pegang ‘prinsip’. Secara pribadi tidak mengidolakan walaupun memasang fotonya di artikel ini, tetapi mencoba melengkapi gambaran profil dari Mbah Maridjan dan mencoba mengambil aspek positipnya.
Ketaatan dan keberanian untuk menolak evakuasi bahkan dari bujukan dari pejabat tertinggi negara di negeri inipun, untuk tetap menjalankan kewajiban menjaga ‘tidak boleh meninggalkannya’ sebagaimana penafsiran yang dia pegang dari Sultan Hamengkubuwono IX. Mbah Maridjan ‘bersedia mati melaksanakan tugas dari Sultan yang sudah lama mati’. Bagi mbah maridjan barangkali merupakan kebahagiaan tiada tara walaupun harus berhadapan dengan awan yang panasnya tujuh kali air mendidih dan dengan ‘ikhlas’ menyerahkan jiwa raga sepenuhnya dengan cara bersujud ke Sang Khalik yang memerintahkan kepada Gunung Merapi untuk mengarahkan awan panas ke dusun Kinahrejo.
Mbah Maridjab bilang bahawa merapi asal kata dari ‘nerpati’ yaitu yang membawa manfaat, dan gunung merapi sedang membangun bukan meletus. Mudah-mudahan dengan meletusnya merapi banyak hikmah diambil
Kita tidak akan masuk terlalu jauh dengan mbah maridjan tetapi tidak ada salahnya kita melihat tampak gambar dari google Earth betapa dekatnya dusun Kinahrejo tempat tinggal mbah Maridjan dengan puncak gunung merapi.
Selamat jalan mbah, …