Volcano Blogs. Diberdayakan oleh Blogger.

Labels

Mengenai Saya

Foto saya
Just a Lazy Blogger who love to Express his mind on the Internet. Juga Buka Akun Saya yang kedua : habibannajjar566@gmail.com

Kategori

Mengenal Gunung Merapi (bagian II)

Merapi adalah nama sebuah gunung berapi  di provinsi Jawa Tengah dan  Yogyakarta yang masih sangat aktif hingga saat ini. Sejak tahun 1548, gunung ini sudah meletus sebanyak 68 kali. Letaknya cukup dekat denganKota Yogyakarta dan masih terdapat desa-desa di lerengnya sampai ketinggian 1700m. Bagi masyarakat di tempat tersebut, Merapi membawa berkah material pasir, sedangkan bagi pemerintah daerah, Gunung Merapi menjadi obyek wisata bagi para wisatawan. Kini Merapi termasuk ke dalam kawasan Taman Nasional Gunung Merapi.
Sejarah geologis
Gunung Merapi adalah yang termuda dalam kumpulangunung berapi di bagian selatan  Pulau Jawa. Gunung ini terletak   zona subduksi, dimana  Lempeng Indo-Australia terus bergerak ke bawah Lempeng Eurasia. Letusan di daerah tersebut berlangsung sejak 400.000 tahun lalu, dan sampai 10.000 tahun lalu jenis letusannya adalah efusif. Setelah itu, letusannya menjadi eksplosif, dengan lava kental yang menimbulkan kubah-kubah lava.
Letusan-letusan kecil terjadi tiap 2-3 tahun, dan yang lebih besar sekitar 10-15 tahun sekali. Letusan-letusan Merapi yang dampaknya besar antara lain di tahun 1006, 1786, 1822, 1872 dan 1930. Letusan besar pada tahun 1006 membuat seluruh bagian tengah Pulau Jawa diselubungi abu. Diperkirakan, letusan tersebut menyebabkan kerajaan Mataram Kuno harus berpindah ke Jawa Timur. Letusannya di tahun 1930 menghancurkan 13 desa dan menewaskan 1400 orang.
Letusan pada November 1994 menyebabkan hembusan awan panas ke bawah hingga menjangkau beberapa desa dan memakan korban puluhan jiwa manusia. Letusan 19 Juli 1998 cukup besar namun mengarah ke atas sehingga tidak memakan korban jiwa. Catatan letusan terakhir gunung ini adalah pada tahun 2001-2003 berupa aktivitas tinggi yang berlangsung terus-menerus.
Rute Pendakian
Gunung Merapi merupakan obyek pendakian yang populer. karena gunung ini merupakan gunung yang sangat mempesona. Jalur pendakian yang paling umum dan dekat adalah melalui sisi utara dari Selo, satu kecamatan di  Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, yang terletak di antara Gunung Merapi dan Gunung Merbabu. Pendakian melalui Selo memakan waktu rata-rata 5 jam hingga ke puncak.
Jalur populer lain adalah melalui  Kaliurang, KecamatanPakem, Kabupaten Sleman Yogyakarta sisi selatan. Jalur ini lebih terjal dan memakan waktu sekitar 6-7 jam hingga ke puncak. Jalur alternatif yang lain adalah melalui sisi barat laut, dimulai dari Sawangan, Kabupaten Magelang Jawa Tengah dan melalui sisi tenggara, dari arah Deles, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten Jawa Tengah.
Sejarah Kawasan
Hutan-hutan di Gunung Merapi telah ditetapkan sebagai kawasan lindung sejak tahun 1931 untuk perlindungan sumber air, sungai dan penyangga sistem kehidupan kabupaten/kota Sleman, Yogyakarta, Klaten, Boyolali, dan Magelang.
Sebelum ditunjuk menjadi TNG Merapi, kawasan hutan di wilayah yang termasuk propinsi DI Yogyakarta terdiri dari fungsi-fungsi  hutan lindung seluas 1.041,38 ha, cagar alam (CA) Plawangan Turgo 146,16 ha; dan taman wisata alam (TWA) Plawangan Turgo 96,45 ha. Kawasan hutan di wilayah Jateng yang masuk dalam wilayah TN ini merupakan hutan lindung seluas 5.126 ha.
Deskripsi Fisika Wilayah

Topografi

Wilayah TN G Merapi berada pada ketinggian antara 600 – 2.968 m dpl. Topografi kawasan mulai dari landai hingga berbukit dan bergunung-gunung. Di sebelah utara terdapat dataran tinggi yang menyempit di antara dua buah gunung, yakni Gunung Merapi dan Gunung Merbabu di sekitar Kecamatan Selo Boyolali.
Di bagian selatan, lereng Merapi terus turun dan melandai hingga ke pantai selatan di tepi Samudera Hindia, melintasi wilayah kota Yogyakarta. Pada sebelum kaki gunung, terdapat dua bukit yaitu Bukit Turgo dan Bukit Plawangan yang merupakan bagian kawasan wisata Kaliurang.

Jenis tanah

Jenis-jenis tanah di wilayah ini adalah regosol, andosol, alluvial dan litosol. Tanah  regosol yang merupakan jenis tanah muda terutama berada di wilayah Yogyakarta. Bahan induk tanah adalah material vulkanik, yang berkembang pada fisiografi lereng gunung. Jenis tanah andosol ditemukan di wilayah-wilayah kecamatan Selo dan  Cepogo, Boyolali.

Iklim

Tipe iklim di wilayah ini adalah tipe C menurut klasifikasi curah hujan Schmidt dan Ferguson, yakni agak basah dengan nilai Q antara 33,3% – 66%. Besar curah hujan bervariasi antara 875 – 2527 mm pertahun. Variasi curah hujan di tiap-tiap kabupaten adalah sbb.:
  • Magelang: 2.252 – 3.627 mm/th
  • Boyolali: 1.856 – 3.136 mm/th
  • Klaten : 902 – 2.490 mm/th
  • Sleman : 1.869,8 – 2.495 mm/th

Hidrologi

Wilayah Gunung Merapi merupakan sumber bagi tiga DAS ( daerah aliran sungai), yakni DAS Progo di bagian barat; DAS Opak di bagian selatan dan DAS Bengawan Solo di sebelah timur. Keseluruhan, terdapat sekitar 27 sungai di seputar Gunung Merapi yang mengalir ke tiga DAS tersebut.
Sumber Wikipedia

Mengenal Gunung Merapi (bagian I)

Orang di seluruh dunia, terkhusus warga Negara Indonesia dalam beberapa pekan terakhir ini tentu sering mendengar kalimat Gunung Merapi entah dari media cetak, elekronik (TV, radio) ataupun dari  teknologi informasi dan komunikasi seperti internet. Merapi saat ini masih dalam tingkatan awas walaupun sudah meletus beberapa kali bahkan daerah aman merapipun hari ini melalui runteks di televisi diperluas menjadi 15 kilometer persegi disebabkan aktivitas yang belum menunjukkan akan berhenti.
Gunung merapi dengan segala ceritanya sehingga menjadi lebih dikenal tidak terlepas dari seorang sosok yang ‘ngeyel’   untuk tetap bertahan melaksanakan amanah yang ditugaskan sebagai ‘juru kunci’ atau ‘penjaga’ Gunung Merapi.
Kalau melihat foto mbah Maridjan diatas, tergambar nilai-nilai orang dusun yang jujur, lugu, tidak neko-neko, taat perintah, berani dan kuat pegang ‘prinsip’. Secara pribadi tidak mengidolakan walaupun memasang fotonya di artikel ini, tetapi mencoba melengkapi gambaran profil dari Mbah Maridjan dan mencoba mengambil aspek positipnya.
Ketaatan dan keberanian untuk menolak evakuasi bahkan dari bujukan dari pejabat tertinggi negara di negeri inipun, untuk tetap menjalankan kewajiban menjaga ‘tidak boleh meninggalkannya’  sebagaimana penafsiran  yang dia pegang dari Sultan Hamengkubuwono IX.  Mbah Maridjan ‘bersedia mati melaksanakan tugas dari  Sultan yang sudah lama mati’. Bagi mbah maridjan barangkali merupakan kebahagiaan tiada tara walaupun harus berhadapan dengan awan yang panasnya tujuh kali air mendidih dan dengan ‘ikhlas’ menyerahkan jiwa raga sepenuhnya dengan cara bersujud ke Sang Khalik yang memerintahkan kepada Gunung Merapi untuk mengarahkan awan panas ke dusun Kinahrejo.
Mbah Maridjab bilang bahawa merapi asal kata dari ‘nerpati’ yaitu yang membawa manfaat, dan gunung merapi sedang membangun bukan meletus. Mudah-mudahan dengan meletusnya merapi banyak hikmah diambil
Kita tidak akan masuk terlalu jauh dengan mbah maridjan tetapi tidak ada salahnya kita melihat tampak gambar dari google Earth betapa dekatnya dusun Kinahrejo tempat tinggal mbah Maridjan dengan puncak gunung merapi.
Selamat jalan mbah, …

Gunung di Pulau Sumatera

Bismillahirrohmanirrokhim ..

Indonesia memiliki sekitar 17.504 pulau (menurut data tahun 2004; lihat pula: jumlah pulau di Indonesia), sekitar 6.000 di antaranya tidak berpenghuni tetap, menyebar sekitar katulistiwa, memberikan cuaca tropis. Pulau terpadat penduduknya adalah pulau Jawa, di mana lebih dari setengah (65%) populasi Indonesia. Indonesia terdiri dari 5 pulau besar, yaitu: Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Irian Jaya dan rangkaian pulau-pulau ini disebut pula sebagai kepulauan Nusantara atau kepulauan Indonesia.[1]

Peta garis kepulauan Indonesia, Indonesia memiliki lebih dari 400 gunung berapi dan130 di antaranya termasuk gunung berapi aktif. Sebagian dari gunung berapi terletak di dasar laut dan tidak terlihat dari permukaan laut. Indonesia merupakan tempat pertemuan 2 rangkaian gunung berapi aktif (Ring of Fire). Terdapat puluhan patahan aktif di wilayah Indonesia.

Ini adalah artikel kedua dari  sedikit pembahasan tentang gunung" yg ada di Nusantara Ini , dan artikel kedua kali ini adalah tentang "Gunung di Pulau Sumatera"

Daftar Gunung di Pulau Sumatera


Untuk melihat file Click Spoiler

- Gunung Bandahara - (3.030 m) - NAD
- Gunung Geureudong - (2.885 m) - NAD
- Gunung Burni Telong- (2.600 m) - NAD
- Gunung Seulawah Agam- (1.726 m) - NAD
- Gunung Kembar - (..... m) - NAD
- Gunung Leuser - (3.404 m) - NAD
- Gunung Perkison - (2.828 m) - NAD
- Gunung Sibayak - (2.212 m) - Sumatera Utara
- Gunung Sibuatan - (..... m) - Sumatera Utara
- Gunung Sihapuabu - (..... m) - Sumatera Utara
- Gunung Sinabung - (2.475 m) - Sumatera Utara
- Gunung Sorik Marapi - (2.145 m) - Sumatera Utara
- Gunung Ambun - (2.060 m) - Sumatera Barat
- Gunung Cermin - (..... m) - Sumatera Barat
- Gunung Kelabu - (2.179 m) - Sumatera Barat
- Gunung Kerinci - (3.805 m) - Sumatera Barat, gunung tertinggi di Sumatera, kedua di Indonesia dan gunung berapi tertinggi di Indonesia
- Gunung Mande Rabiah - (2.430 m) - Sumatera Barat
- Gunung Marapi - (2.891 m) - Sumatera Barat
- Gunung Pasaman - (2.190 m) - Sumatera Barat
- Gunung Rasan - (2.039 m) - Sumatera Barat
- Gunung Sago - (2.261 m) - Sumatera Barat
- Gunung Singgalang - (2.877 m) - Sumatera Barat
- Gunung Talamau - (2.913 m) - Sumatera Barat
-Gunung Talang - (2.572 m) - Sumatera Barat
- Gunung Tambin - (2.271 m) - Sumatera Barat
- Gunung Tandikat - (2.438 m) - Sumatera Barat
- Gunung Dempo - (3.159 m) - Sumatera Selatan
- Gunung Seblat - (2.383 m) - Bengkulu
- Gunung Betung, - (..... m) - Lampung
- Gunung Krakatau - (0.813 m) - Lampung
- Gunung Pesagi - (2.262 m) - Lampung
- Gunung Pesawaran - (..... m) - Lampung
- Gunung Rajabasa - (1.281 m) - Lampung
- Gunung Seminung - (1.881 m) - Lampung
- Gunung Tanggamus - (2.102 m) - Lampung

* Pegunungan di Sumatera
- Pegunungan Barisan

Sekelumit keterangan dari beberapa Gunung di Pulau Sumatera

1. Gunung Krakatau [Lampung]

Gunung Krakatau
Menyebut Gunung Krakatau (Krakatoa), ingatan kita langsung tertuju pada letusannya yang dahsyat di hari Senin, 27 Agustus 1883. Konon, suara letusan Gunung Krakatau saat itu mencapai radius 4.500 kilometer dari titik pusat letusan dan terdengar oleh seperdelapan penduduk bumi. Debunya berhamburan ke udara mencapai ketinggian 80 kilometer di atas permukaan laut dan kabarnya bisa dilihat dari langit Norwegia dan New York. Letusan dahsyatnya itu memicu gelombang laut pasang setinggi 40 meter dan memporak-porandakan sekitar 165 desa serta menewaskan sekitar 36.417 orang yang berada di sepanjang Teluk Lampung dan pantai barat Banten. The Guinness Book of Record mencatat sebagai ledakan yang paling hebat yang pernah terekam dalam sejarah manusia modern. Para ilmuwan mengkategorikan letusannya sebagai letusan super volcano. Letusan tersebut sekaligus mengakhiri aktivitas Gunung Krakatau yang sisa-sisanya saat ini masih dapat dilihat pada Gunung Rakata Besar.

Dewasa ini, daya tarik gunung yang berada di perairan Selat Sunda yang memisahkan Pulau Jawa dengan Pulau Sumatra ini terletak pada eksotisme bentangan alam sisa-sisa letusan Gunung Krakatau dan aktivitas Anak Gunung Krakatau yang fluktuatif. Selain itu, ketinggian Gunung Anak Krakatau yang senantiasa bertambah dari waktu ke waktu juga menjadi daya tarik lain gunung yang terletak di Kepulauan Krakatau ini. Menurut pakar kegunungapian, ketinggian Gunung Anak Krakatau setiap bulannya bertambah sekitar 5 sentimeter. Para ilmuan mencatat, Gunung Anak Krakatau muncul ke permukaan pertama kali pada tahun 1927, atau sekitar 44 tahun pascaletusan dahsyatnya. Waktu itu, para nelayan yang sedang mencari ikan di kawasan Selat Sunda terkejut melihat kepulan asap hitam yang muncul di antara Pulau Rakata Besar, Pulau Rakata Kecil/Pulau Panjang, dan Pulau Sertung yang mengelilingi kaldera (kawah besar) letusan Gunung Krakatau.

Dengan segenap pesona dan misteri alamnya yang sedemikian rupa, cukup alasan kiranya mengapa kawasan Gunung Krakatau dan sekitarnya senantiasa mengundang minat orang untuk berkunjung ke sana, baik para wisatawan yang hanya sekadar untuk bertamasya atau mencari inspirasi maupun kalangan ilmuwan yang datang dalam rangka penelitian bagi pengembangan ilmu pengetahuan.        

Keistimewaan ..
Penuh misteri namun eksotik. Mengerikan tapi juga memesona. Begitulah kira-kira kesan ketika mengunjungi kawasan Gunung Krakatau. Meskipun rute menuju gunung ini berliku-liku, penuh tantangan, serta terik matahari dan panas pasir yang tidak kenal kompromi, namun semuanya akan terobati ketika berhasil menaklukkan gunung yang berada di tengah-tengah lautan ini. Letusan dahsyatnya pada tahun 1883 memang menghancurkan tiga perempat tubuh Gunung Krakatau, namun letusan itu juga menyisakan bentangan alam yang sangat elok dipandang mata. Pesona kaldera (kawah besar) yang dikelilingi oleh Gunung Rakata Besar, Gunung Rakata Kecil/Gunung Panjang, dan Gunung Sertung menambah daya tarik kawasan ini.

Sekalipun tergolong daerah tandus, namun kawasan Gunung Krakatau masih menyimpan berbagai koleksi flora dan fauna yang langka. Beberapa koleksi flora yang dapat dijumpai di sini, antara lain, kelapa (cocos nucifera), ketapang (terminalia catappa), cemara (casuarina equisetifolia), dan lain sebagainya. Berbagai kekayaan faunanya, seperti biawak (varanus salvator), penyu hijau (cholenia midas), ular piton (phyton sp), kalong (pteropus vampirus), burung raja udang (alcedo atthis), kadal (lygosoma), burung hantu, dan kupu-kupu, juga dapat dijumpai di sini.

Sementara itu, laut biru yang mengitari Gunung Krakatau juga tidak bosan-bosannya dipandang mata, seolah-olah laut tersebut telah ditakdirkan menjadi pengawal abadinya. Sedangkan bagi wisatawan yang ingin menikmati kawasan ini dengan cara yang berbeda, dapat memancing ikan di tepi kaki Gunung Krakatau yang dihuni oleh berbagai jenis ikan. Air lautnya yang bersih dan jernih sangat mendukung aktivitas wisatawan yang ingin berenang atau snorkeling. Dengan menyelam, wisatawan akan berdecak kagum melihat pesona dan kehidupan biota bawah laut, seperti rancaknya terumbu karang dan aneka jenis ikan yang berenang secara bergerombolan. Bila beruntung, wisatawan dapat melihat salah satu spesies fauna laut yang terlihat cantik dan lucu dengan warna merah berpadu garis putih, yaitu ikan nemo (amphiprion ocellaris). Biasanya, spesies yang dijuluki ikan badut ini hidup di antara karang-karang beracun dan tidak lari ketika didekati oleh para penyelam. Ketika hari merangkak senja, eksotisme kawasan Gunung Krakatau kian terlihat.

2. Gunung Kerinci [Padang-suterara barat]

Kemegahan Gunung Kerinci
Gunung Kerinci (juga dieja"Kerintji", dan dikenal sebagai Gunung Gadang, Berapi Kurinci, Kerinchi, Korinci, atau Puncak Indrapura) adalah gunung tertinggi di Sumatra , gunung berapi tertinggi di Indonesia, dan puncak tertinggi di Indonesia di luar Papua . Gunung Kerinci terletak di Pegunungan Bukit Barisan , dekat pantai barat, dan terletak sekitar 130 km sebelah selatan Padang . Gunung ini dikelilingi hutan lebat Taman Nasional Kerinci Seblat dan merupakan habitat harimau sumatra dan badak sumatra . Puncak Gunung Kerinci berada pada ketinggian 3.805 mdpl, di sini pengunjung dapat melihat di kejauhan membentang pemandangan indah kota Jambi , Padang , dan Bengkulu . Bahkan Samudera Hindia yang luas dapat terlihat dengan jelas. Gunung Kerinci memiliki kawah seluas 400 x 120 meter dan berisi air yang berwarna hijau. Di sebelah timur terdapat danau Bento, rawa berair jernih tertinggi di Sumatera . Di belakangnya terdapat gunung tujuh dengan kawah yang sangat indah yang hampir tak tersentuh. Gunung Kerinci merupakan gunung berapi bertipe stratovolcano yang masih aktif dan terakhir kali meletus pada tahun 2009.

3. Gunung Dempo [Palembang-sumatera selatan]

Gunung Dempo dan Kebun Teh
Berdiri 3195 meter di atas permukaan laut, Gunung Dempo adalah gunung tertinggi di Sumatera Selatan. Bersama dengan Gunung Marapi di pulau Sumatera, Gunung Dempo adalah puncak tertinggi di pegunungan Bukit Barisan yang membentang sepanjang pulau Sumatera. Setelah menyeruput secangkir teh manis hangat di pagi hari, mendengarkan kicauan burung di pohon-pohon dan menyaksikan matahari perlahan terbit di cakrawala, adalah pagi dan awal yang sempurna untuk mendaki ke puncak Gunung Dempo.
4. Gunung singgalang [sumatera barat]
Gunung Singgalang Menjelang Pagi
Gunung Singgalang sendiri termasuk ke dalam jenis gunung berapi yang tidak aktif. Yang artinya gunung singgalang sudah terjadi erupsi lebih dari duaribu tahun yang lalu. Gunung berapi adalah gunung yang terbentuk jika magma dari perut bumi naik ke permukaan. Gunung berapi dapat dikelompokkan menurut tingkat kedasyatan letusan, apakah itu dasyat ataupun tenang.  Gunung berapi dapat berbentuk kerucut, kubah, berpuncak datar, atau seperti menara, tergantung pada jenis letusan dan sifat-sifat fisik magma yang disemburkan. Gunung Singgalang termasuk gunungapi berbentuk kerucut (stratovulkano) tetapi karena gunung singgalang sudah lama meletus sehingga puncaknya tererosi dan membentuk puncak yang relatif datar. Telaga dewi yang terdapat di puncak singgalang merupakan kawah hasil erupsi singgalang ketika 2000 tahun silam.
Eksotik Gunung Singgalang memang tidak di ragukan lagi. Dengan keaneka­ragaman satwa dan pesona alam yang disajikannya, gu­nung yang memiliki keting­gian 2.877 Mdpl ini mampu memanjakan para penggiat alam, dan menikmati ke­indahan alam atas karunia Tuhan Yang Maha Esa.
Ketenaran Gunung Sing­galang juga tidak terlepas dari kemolekan Telaga Dewi yang selalu memancarkan keinda­hannya dan selalu membuat betah para pengunjung me­man­dangi kemilau cahaya bintang di permukaan telaga.
5. Gunung Sinabung [sumatera utara]
Gunung Sinabung
Mungkin bagi para pendaki memberikan Gunung Sinabung tantangan yang sangat membantu untuk membangkitkan adrenalin para pendaki. 
Keindahan Gunung Sinabung yang indah diselimuti oleh hijaunya pephonan yang membentang dari lereng - lereng hutan.
Gunung Sinabung adalah nama sebuah gunung di dataran tinggi Karo, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.  Sinabung bersama Sibayak di dekatnya adalah 2 gunung berapi aktif di Sumatera Utara. 
Dengan ketinggian 2.460 meter, gunung ini menjadi puncak tertinggi di Sumatera Utara.Gunung ini menjadi tujuan wisatawan yang ingin menikmati pemandangan alam dan para pendaki yang akan melakukan  pendakian
Sampai Disini sedikit ulasan tentang gunung di Pulau Sumatera, Semoga menambah wawasan kita tentang kekayaan Bumi Pertiwi kita ini yaitu Nusantara-Ku Indonesia-Ku
Semoga Rahmat serta Hidayah-NYA selalu tercurah untuk kita semua .. amin ..

Tag : ,

Gunung Di Pulau Jawa

Bismillahirrohmanirrokhim ..


Indonesia memiliki sekitar 17.504 pulau (menurut data tahun 2004; lihat pula: jumlah pulau di Indonesia), sekitar 6.000 di antaranya tidak berpenghuni tetap, menyebar sekitar katulistiwa, memberikan cuaca tropis. Pulau terpadat penduduknya adalah pulau Jawa, di mana lebih dari setengah (65%) populasi Indonesia. Indonesia terdiri dari 5 pulau besar, yaitu: Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Irian Jaya dan rangkaian pulau-pulau ini disebut pula sebagai kepulauan Nusantara atau kepulauan Indonesia.[1]

Peta garis kepulauan Indonesia, Indonesia memiliki lebih dari 400 gunung berapi dan130 di antaranya termasuk gunung berapi aktif. Sebagian dari gunung berapi terletak di dasar laut dan tidak terlihat dari permukaan laut. Indonesia merupakan tempat pertemuan 2 rangkaian gunung berapi aktif (Ring of Fire). Terdapat puluhan patahan aktif di wilayah Indonesia.

Dan kita akan sedikit mengulas daftar nama gunung di Wilayah Nusantara ini ..  Kita mulai dari Wilayah Pulau Jawa ..

Nama Gunung Di seluruh Pulau Jawa :

Gunung Anjasmara (2.277 m)
Gunung Argapura (3.088 m)
Gunung Arjuno (3.339 m)
Gunung Bromo (2.392 m)
Gunung Bukit Tunggul (2.208 m)
Gunung Burangrang (2.057 m)
Gunung Cereme (3.078 m)
Gunung Cikuray (2.818 m)
Gunung Galunggung (2.167 m)
Gunung Gede (2.958 m)
Gunung Guntur (2.249 m)
Gunung Ijen
Gunung Karang (1.245 m) sekitar 40 KM selatan Pandeglang
Gunung Kelud (1.350 m)
Gunung Kembar I (3.052 m)
Gunung Kembar II (3.126 m)
Gunung Kendalisodo Ambarawa Jawa Tengah
Gunung Krakatau
Gunung Lasem (806 m) Rembang Jawa Tengah
Gunung Lawu (3.245 m)
Gunung Mahameru
Gunung Malabar (2.343 m)
Gunung Masigit (2.078 m)
Gunung Merapi (2.911 m)
Gunung Merbabu (3.145 m)
Gunung Muria (1.602 m)
Gunung Panderman, (2.000 m)
Gunung Pangrango (3.019 m)
Gunung Papandayan (2.665 m)
Gunung Patuha (2.386 m)
Gunung Penanggungan (1.653 m)
Gunung Raung (3.332 m)
Gunung Salak (2.211 m)
Gunung Semeru (3.676m) gunung tertinggi di pulau Jawa dan gunung berapi ketiga tertinggi di Indonesia
Gunung Slamet (3.432 m)
Gunung Sumbing (3.336 m)
Gunung Sindoro (3.150 m)
Gunung Tangkuban Perahu (2.084 m)
Gunung Telomoyo (1.894 m) Salatiga Jawa Tengah
Gunung Ungaran (2,050 m)
Gunung Wayang (2.181 m)
Gunung Welirang (3.156 m)
Gunung Wilis (2.552 m)

[sunting]Pegunungan di Jawa

Pegunungan Sewu
Pegunungan Kendeng
Pegunungan Kapur Utara

Sekelumit keterangan dari beberapa gunung di Pulau Jawa ..

1. Gunung semeru

Asap putih di Gunung Semeru
Gunung Semeru atau dikenal juga sebagai Mahameru adalah gunung tertinggi di pulau Jawa dan merupakan salah satu gunung berapi teraktif yang ada di Indonesia. Salah satu keunikan dari gunung ini ialah kawahnya selalu mengeluarkan letupan secara berkala setiap 15 – 20 menit sekali, menimbulkan kepulan asap abu bahkan kadang-kadang bercampur batu kerikil ke udara. Pemandangan yang ditimbulkan sangatlah spektakuler. Untuk dapat mendaki ke puncak Mahameru diperlukan persiapan fisik dan logistik yang matang, juga pengetahuan pendakian yang memadai, bayarannya ialah anda akan mendapatkan pemandangan yang spektakuler dan pengalaman yang tak akan terlupakan.

Apabila anda sudah yakin akan melakukan pendakian, sebaiknya anda mencari informasi sekaligus mendaftar ke Kantor Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Jl. Raden Intan No. 6, PO Box 54, Malang, Jawa Timur, Indonesia. Atau untuk yang sudah berpengalaman bisa mendaftar langsung ke pos penjagaan yang ada di Ranupani. Sebagai catatan gunung ini pada waktu-waktu tertentu sering ditutup untuk pendakian karena alasan keselamatan.

2. Gunung Slamet

Kepulan asap putih Gunung Slamet
Gunung Slamet terletak di perbatasan Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara, Banyumas, dan Brebes. Dengan posisi geografis 7°14,30' LS dan 109°12,30' BT serta ketinggian 3432m dpl, membuatnya merupakan gunung berapi yang tertinggi di daerah Jawa Tengah. Gunung ini mempunyai empat kawah di puncaknya. Gunung yang berada di sebelah utara kota Purwokerto dan di sebelah barat kota Purbalingga ini juga mempunyai beberapa sumber air panas.

3. Gunung Arjuna

Gunung Arjuna
Puncak gunung Arjuna dan Gunung Welirang terletak pada satu gunung yang sama dan terdapat di daerah Cangar - Sumber Brantas, Batu Malang berupa Taman Hutan Raya R. Soeryo, Jawa Timur. Gunung Arjuna dapat didaki dari dua arah yaitu dari arah Utara ( Tretes ) melalui Gunung Welirang, dan dari arah Timur ( Lawang ).
Gunung ini memiliki pemandangan yang khas dari gunung - gunung di daerah Pulau Jawa. Di gunung ini juga terdapat berbagai ekosistem yang menambah indahnya perjalanan menuju puncak gunung. Berbagai satwa yang dapat di temui dalam perjalanan ke puncak seperti, rusa, burung, monyet. Sepanjang lereng pegunung ini juga titumbuhu bergbagai tumbuhan berupa, hutan cemara serta edelweis.

4. Gunung Raung

Kaldera Gunung Raung
Gunung Raung adalah sebuah gunung yang besar dan unik, yang berbeda dari ciri gunung pada umumnva di pulau Jawa ini. Keunikan dari Puncak Gunung Raung adalah kalderanya yang berbentuk elips dengan kedalaman sekitar 500 meter dalamnya, yang selalu berasap dan sering menyemburkan api dan terdapat kerucut setinggi kurang lebih 100m. Gunung Raung termasuk gunung tua, dengan kaldera di puncaknya dan dikitari oleh banyak puncak kecil, menjadikan pemandangannya benar-benar menakjubkan.jalur pendakianya kabupaten bondowoso (desa sumber wringin)

5. Gunung Lawu

Senja di Gunung Lawu
Gunung Lawu terletak di Pulau Jawa, Indonesia, tepatnya di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Status gunung ini adalah gunung api “istirahat” dan telah lama tidak aktif, terlihat dari rapatnya vegetasi serta puncaknya yang tererosi. Di lerengnya terdapat kepundan kecil yang masih mengeluarkan uap air (fumarol) dan belerang (solfatara). Gunung Lawu mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan hutan Ericaceous.Gunung Lawu memiliki tiga puncak, Puncak Hargo Dalem, Hargo Dumiling dan Hargo Dumilah. Yang terakhir ini adalah puncak tertinggi. jalur pendakian yang terkenal cemoro sewu,cemoro kandang dan candi cetho.

6. Gunung Welirang

Gunung Welirang
Gunung Welirang (atau Walirang, nama kuna) merupakan sebuah gunung yang terdapat di Jawa Timur, Indonesia. “Welirang” dalam bahasa Jawa berarti belerang. Gunung Welirang mempunyai ketinggian setinggi 3,156 meter dan memiliki kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.
7. Gunung Sindoro
Puncak Gunung Sindoro
Gunung Sindara, biasa disebut Sindoro, atau juga Sundoro merupakan sebuah gunung volkano aktif yang terletak di Jawa Tengah, Indonesia, dengan Temanggung sebagai kota terdekat. Gunung Sindara terletak berdampingan dengan Gunung Sumbing.
Kawah yang disertai jurang dapat ditemukan di sisi barat laut ke selatan gunung, dan yang terbesar disebut Kembang. Sebuah kubah lava kecil menempati puncak gunung berapi. Sejarah letusan Gunung Sindara yang telah terjadi sebagian besar berjenis ringan sampai sedang (letusan freatik).
Hutan di kawasan Gunung Sundoro mempunyai bertipe hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.jalur pendakian kledung dan jalur sigedang tambi.
8. Gunung Merbabu
Gunung Merbabu
Gunung Merbabu terletak di jawa tengah dengan ketinggian 3.142M dpl pada puncak Kenteng Songo. Gunung Merbabu berasal dari kata “meru” yang berarti gunung dan “babu” yang berarti wanita. Gunung ini dikenal sebagai gunung tidur meskipun sebenarnya memiliki 5 buah kawah: kawah Condrodimuko, kawah Kombang, Kendang, Rebab, dan kawah Sambernyowo.Terdapat 2 buah puncak yakni puncak Syarif (3119m) dan puncak Kenteng Songo (3142m). Puncak Gn.Merbabu dapat ditempuh dari Cunthel, Thekelan, (Kopeng / Salatiga) Wekas (Kaponan / Magelang) atau dari selo (Boyolali). Perjalanan akan sangat menarik bila Anda berangkat dari jalur Utara (Wekas, Cunthel, Thekelan) turun kembali lewat jalur selatan (Selo).
9. Gunung Bromo
keindahan Gunung Bromo
Gunung  Bromo merupakan pegunungan yang masih aktif dan paling terkenal sebagai obyek wisata di Jawa Timur. Kawasan wisata ini menjanjikan sebuah keindahan yang tak bisa anda temui di tempat lain. Dari puncak gunung berapi yang masih aktif ini, anda bisa menikmati hamparan lautan pasir seluas 10km persegi, dan menyaksikan kemegahan gunung Semeru yang menjulang menembus awan. Anda juga bisa menatap indahnya matahari beranjak keluar dari peraduannya. sangat menakjubkan ..
Sampai Disini sedikit ulasan tentang gunung di Pulau jawa, Semoga menambah wawasan kita tentang kekayaan Bumi Pertiwi kita ini yaitu Nusantara-Ku Indonesia-Ku
Semoga Rahmat serta Hidayah-NYA selalu tercurah untuk kita semua .. amin ..
Tag : ,

Gunung Bromo

Gunung Bromo ( 2.329 mdpl ), adalah salah satu gunung dari beberapa gunung lainnya yang terhampar di kawasan Komplek Pegunungan Tengger, berdiri diareal Kaldera berdiameter 8 - 10 km yang dinding kalderanya mengelilingi laut pasir sangat terjal dengan kemiringan 60 - 80 derajat dan tinggi berkisar antara 200 - 600 meter. Daya tarik Gunung Bromo yang istimewa adalah kawah di tengah kawah dengan lautan pasirnya yang membentang luas di sekeliling kawah Bromo yang sampai saat ini masih terlihat mengepulkan asap putih setiap saat, manandakan Gunung ini masih aktif.


Sejarah Pembentukan

Menurut sejarah terbentuknya Gunung Bromo dan lautan pasir berawal dari dua gunung yang saling berimpitan satu sama lain. Gunung Tengger ( 4.000 mdpl ) yang merupakan gunung terbesar dan tertinggi pada waktu itu. Kemudian terjadi letusan kecil, materi vulkanik terlempar ke tenggara sehingga membentuk lembah besar dan dalam sampai ke desa sapi kerep. Letusan dahsyat kemudian menciptakan kaldera dengan diameter lebih dari delapan kilometer. Karena dalamnya kaldera, materi vulkanik letusan lanjutan tertumpuk di dalam dan sekarang menjadi lautan pasir dan di duga dulu kala pernah terisi oleh air dan kemudian aktivitas lanjutan adalah munculnya lorong magma ditengah kaldera sehingga muncul gunung - gunung baru antara lainLautan pasirGunung Widodaren, Gunung watangan, Gunung Kursi, Gunung Batokdan Gunung Bromo.

Legenda Masyarakat

Menurut legenda dijelaskan tentang asal usul Suku Tengger ini. Dahulu di pulau Jawa di perintah oleh Raja Brawijaya dari Majapahit yang mempunyai anak perempuan bernama Rara Anteng yang menikah dengan Joko Seger, keturunan Brahmana. Ketika terjadi pergolakan di pulau Jawa, sebagian masyarakat yang setia pada agama Hindu melarikan diri ke pulau Bali. Sebagian lainnya menarik diri dari dunia keramaian dan bermukim di sebuah dataran tinggi di kaki Gunung Bromo, dipimpin oleh Roro Anteng dan Joko Seger, jadilah mereka suku Tengger, kependekan dari AnTeng dan SeGer.

Komplek Pegunungan

Gunung Bromo termasuk bagian salah satu gunung yang berada di Komplek Pegunungan Tengger. Pada hamparan pasir yang sangat luas ( Laut Pasir ) dengan gunung - gunung di tengahnya yaitu: G. Bromo ( 2.392 mdpl ), G. Batok ( 2.440 mdpl ), G. Widodaren ( 2.614 mdpl ), G. Watangan ( 2.601 mdpl ) dan G. kursi ( 2.581 mdpl ). Dinding kaldera yang mengelilingi laut pasir sangat terjal dengan kemiringan ±60-80 derajat dan tinggi berkisar antara 200 - 600 meter. Di keliling kaldera Tengger terdapat beberapa gunung diantaranya adalah G. Penanjakan ( 2.770 mdpl.), G. Cemorolawang, G. Lingker ( 2.278 mdpl.), G. Pundak Lembu ( 2.635 mdpl.), G Jantur ( 2.705 mdpl.),G.Ider-ider ( 2.527 mdpl.) serta G.Mungal ( 2.480 mdpl.). Sedangkan pada Komplek Pegunungan Jambangan terdapat G. Lanang ( 2.313 mdpl ), G Ayek-ayek ( 2.819 mdpl ), G. Panggonan Cilik ( 2.883 mdpl ), G Keduwung ( 2.334 mdpl ), G Jambangan ( 3.020 mdpl ), G Widodaren ( 2.000 mdpl ), G Kepolo ( 3.035 mdpl ), G Malang ( 2.401 mdpl ), dan G Semeru ( 3.676 mdpl ).

Menikmati Matahari Terbit

Salah satu atraksi yang paling menarik di atas Gunung Bromo adalah Matahari terbit. Gumpalan awan yang menutup langit perlahan - lahan tersibak oleh bola putih kekuning - kuningan. Cahaya merah merona diufuk timur. Perlahan - lahan timbulah temberang yang kian membesar hingga membentuk setengah lingkaran sang surya y\nang merah menyala. Berangsur - angsur warnanya berubah menjadi keemasan. Udara sekitar mulai menerang. Mulailah suatau hari dan kehidupan yang baru. Semuanya mengingatkan kita akan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa. Kecuali di puncak Bromo, atraksi matahari terbit bisa di lihat di Puncak Pananjakan.

Upacara Kasada ( kasodo )

Pada tanggal 14 dan 15 bulan ke duabelas ( tahun Jawa ) atau bulan Desember / Januari ( tahun Masehi ) diadakan upacara Kasada. Dalam upacara ini dikorbankan sebagian hasil sawah, ladang dan ternak masyarakat dengan melemparkannya ke kawah Gunung Bromo sebagai tanda syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Selain Upacara Kasodo juga di kenal Upacara Karo Dan Ayak - ayak.

Menuju Lokasi

Dari Surabaya. Untuk menuju Gunung Bromo dari arah Pasuruan. Dari Surabaya kita naik bis menuju Probolinggo dan turun di Pasuruan yang membutuhkan watu 1,5 jam. Selanjutnya naik colt menuju Desa Tosari - Wonokitri.

Di Wonokitri kita dapat bermalam di hotel atau losmen atau dapat juga langsung meneruskan perjalanan menuju Gunung Pananjakan atau masuk ke lautan pasir menuju puncak Gunung Bromo.

Bila dari arah Probolinggo, kita naik colt atau bis menuju Sukapura, kemudian kita terus ke Ngadisari. Dari Ngadisari naik kuda atau berjalan kaki menuju Cemoro lawang  3 km. Di Cemoro lawang kita dapat bermalam di hotel atau losmen. Besok pagi kita dapat melanjutkan perjalanan ke kawah Gunung Bromo, yang dapat ditempuh dengan berjalan kaki atau naik kuda yang disewakan oleh masyarakat setempat.

Bila dari arah Malang kita bisa lewat Jemplang, Ngadas. Dari Malang naik minibus menuju ke Tumpang ( 18 Km ) sekitar 30 menit. Dari Tumpang perjalanan kita lanjutkan dengan naik Jeep menuju ke Jemplang sekitar 1,5 jam perjalanan melewati Desa Gubuk Klakah dan Desa Ngadas. Disekitar perjalanan kita dapat menyaksikan pemandangan alam yang berupa kebun - kebun penduduk yang berada di lereng-lereng gunung dan hutan alam yang masih asli. Memasuki Desa Ngadas di sekitar jalan kita melewati hutan cemara yang tertata rapi. Kondisi jalan dari Tumpang menuju Jemplang sekarang sudah baik.

Dari Jemplang perjalanan kita teruskan menuju ke Gunung Bromo melewati jalan berbatu dan lautan pasir selama 1 jam perjalanan dengan Trekking.

Bila lewat Purwodadi, dari Kota Malang kita naik Bus atau minibus menuju ke Purwodadi selam 30 menit. Dari Purwodadi kita naik minibus menuju ke Desa Tosari, melewati Desa Nonggojajar selama 1,5 jam perjalanana. Dari Tosari kita teruskan menuju Wonokitri.

Menuju Kawah Gunung Bromo dapat didaki melalui tangga buatan ( 249 buah ), dari sini akan terlihat kawah Bromo mengangah lebar dengan kepulan asap yang keluar dari dasarnya.
Tag : ,

GUNUNG GALUNGGUNG MELETUS

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Wilujeng sonten sob, dimana wae aya na
sedang penasarannya cari-cari artikel mengenai Gunung Galunggung. Kebetulan saya melihat blog Usep Tasik (sekarang sudah tidak ada) punya dokumentasi mengenai meletusnya Gunung Galunggung.

Gunung Galunggung merupakan gunung berapi dengan ketinggian 2.167 meter di atas permukaan laut, terletak sekitar 17 km dari pusat kota Tasikmalaya.

Letusan Gunung Galunggung Gunung Galunggung tercatat pernah meletus pada tahun 1882 (VEI=5). Tanda-tanda awal letusan diketahui pada bulan Juli 1822, di mana air Cikunir menjadi keruh dan berlumpur.
Kemudian pada tanggal 8 Oktober s.d. 12 Oktober, letusan menghasilkan hujan pasir kemerahan yang sangat panas, abu halus, awan panas, serta lahar. Aliran lahar bergerak ke arah tenggara mengikuti aliran-aliran sungai. Letusan ini menewaskan 4.011 jiwa dan menghancurkan 114 desa, dengan kerusakan lahan ke arah timur dan selatan sejauh 40 km dari puncak gunung. Letusan berikutnya terjadi pada tahun 1894.
Letusan Galunggung 1982, disertai petir. Letusan terakhir terjadi pada tanggal 5 Mei 1982 (VEI=4) disertai suara dentuman, pijaran api, dan kilatan halilintar. Kegiatan letusan berlangsung selama 9 bulan dan berakhir pada 8 Januari 1983. Selama periode letusan ini, sekitar 18 orang meninggal, sebagian besar karena sebab tidak langsung (kecelakaan lalu lintas, usia tua, kedinginan dan kekurangan pangan). Perkiraan kerugian sekitar Rp 1 milyar dan 22 desa ditinggal tanpa penghuni. Letusannya juga membuat British Airways Penerbangan 9 tersendat, di tengah jalan.
                                                                                                                                    Sumber: Wikipedia
Original Photo: Bpk. Andang, S.Ag
Tag : ,

Perkembangan dan Sejarah Gunung Krakatau

images?q=tbn:ANd9GcS8Z73BqODSh1-QFLqevx5Sejarah Gunung Krakatau Pada mulanya Pulau Krakatau besar yang biasa kita sebut dengan nama Gunung Krakatau adalah sebuah gunung (Gunung Krakatau purba) yang memiliki ketinggian sekitar 2000 kaki dengan lingkaran pantainya sekitar 11 km dan radius sekitar 9 km2. Namun ledakan dahsyat yang terjadi sekitar 416 M ini telah menghancurkan tiga perempat tubuh gunung tersebut dan menyisakan tiga pulau besar, yaitu Pulau Sertung, Pulau Rakata, dan Pulau Panjang, serta sebuah kaldera di tengah ketiga pulau tersebut. sebelum tahun 1883 muncullah dua buah gugusan gunung yang bernama Gunung danan dan gunung Perbuatan yang kemudian lam-kelamaan bersatu dengan Pulau rakata dan biasa disebut dengan Gunung Krakatau saja. Pada tahun 1880, yang disebut masa strombolian, aktivitas vulkanis berlangsung selama beberapa bulan, dan Gunung Perbuatan aktif mengeluarkan lava.
 Setelah periode itu, tidak ada aktivitas vulkanis hingga akhirnya muncul tanda akan adanya letusan pada bulan Mei 1883. Lalu pada tanggal 27 Agustus 1883 Gunung Krakatau meletus. Menurut catatan sejarah yang hingga kini selalu dipromosikan jajaran pariwisata Lampung, Gunung Krakatau meletus sangat dahsyat, menggemparkan dunia. semburan lahar dan abunya mencapai ketinggian 80 km. Sementara abunya mengelilingi bumi selama beberapa tahun. dilihat daru Amerika Utara dan Eropa, saat itu cahaya matahari tampak berwarna biru dan bulan tampak jingga (oranye). Letusan gunung ini menghasilkan debu hebat yang mampu menembus jarak hingga 90 km. Letusan itu pun berdampak terjadinya gelombang laut sampai 40 m vertikal dan telah memakan korban sekitar 36.000 jiwa pada 165 desa baik di Lampung Selatan ataupun pada barat Jawa Barat. Dan karena letusannya itu telah melenyapkan Gunung Danan dan Perbuatan dari muka bumi dan menyisakan tiga pulau yaitu Pulau Panjang, Pulau Sertung, dan Pulau Rakata besar serta sebuah kaldera yang terletak di tengah ketiga pulau tersebut yang berdiameter 7 km. Empat puluh tahun kemudian lahir keajaiban baru. Sekitar tahun 1927 para nelayan yang tengah melaut di Selat Sunda tiba-tiba terkejut. Kepulan asap hitam di permukaan laut menyembul seketika di antara tiga pulau yang ada, yaitu di kaldera bekas letusan sebelumnya yang dahsyat itu. Kemudian pada tanggal 29 desember 1929 sebuah dinding kawah muncul ke permukaan laut yang juga sebagai sumber erupsi. Hanya dua tahun setelah misteri kepulan asap di laut itu, kemudian muncullah benda aneh. “Wajah” asli benda aneh itu makin hari makin jelas dan ternyata itulah yang belakangan disebut Gunung Anak Krakatau. Tapi misteri Gunung Anak Krakatau tidak sampai di situ. Gunung ini memiliki keunikan tersendiri, sebab gunung ini selalu menambahkan ketinggiannya sekitar satu senti tiap harinya. Gunung Anak Krakatau yang semula hanya beberapa meter saja, sekarang sudah dapat mencapai 230 mdpl dan sejak munculnya pada tahun1927. Gunung ini tercatat telah meletus sekitar 16 kali sejak Desember 1927 sampai Agustus 1930 dan 43 kali sejak 1931-1960 dan 13 kali sejak 1961-tahun 2000.

Anak Krakatau disebut juga gunung sunter oleh nelayan.Anak Krakatau munculnya sesudah induknya meletus dgn dasyat pada tahun 1883.Yg menjadi setengah,tetapi anak krakatau munculnya kurang lebih 40 tahun dr letusan dasyatnya kini anak krakatau meninggi terus sampai sekarang sesuai meletusnya itu tinggi anak krakatau skrg adalah 300 meteran.

Tag : ,

JENIS GUNUNG BERAPI BERDASARKAN BENTUKNYA

Apa itu Volcano (Gunung Berapi)?


Gambar pada latar adalah Gunung berapi Mahameru atau Semeru. Latar depan adalah Kaldera Tengger termasuk Bromo, Jawa Timur, Indonesia.
Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah istilah yang dapat didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada saat meletus.
Lebih lanjut, istilah gunung api ini juga dipakai untuk menamai fenomena pembentukan ice volcanoes atau gunung api es dan mud volcanoes atau gunung api lumpur. Gunung api es biasa terjadi di daerah yang mempunyai musim dingin bersalju, sedangkan gunung api lumpur dapat kita lihat di daerah Kuwu, Grobogan, Jawa Tengah yang populer sebagai Bledug Kuwu.
Gunung berapi terdapat di seluruh dunia, tetapi lokasi gunung berapi yang paling dikenali adalah gunung berapi yang berada di sepanjang busur Cincin Api Pasifik (Pacific Ring of Fire). Busur Cincin Api Pasifik merupakan garis bergeseknya antara dua lempengan tektonik.
Gunung berapi terdapat dalam beberapa bentuk sepanjang masa hidupnya. Gunung berapi yang aktif mungkin berubah menjadi separuh aktif, istirahat, sebelum akhirnya menjadi tidak aktif atau mati. Bagaimanapun gunung berapi mampu istirahat dalam waktu 610 tahun sebelum berubah menjadi aktif kembali. Oleh itu, sulit untuk menentukan keadaan sebenarnya dari suatu gunung berapi itu, apakah gunung berapi itu berada dalam keadaan istirahat atau telah mati.
Apabila gunung berapi meletus, magma yang terkandung di dalam kamar magmar di bawah gunung berapi meletus keluar sebagai lahar atau lava. Selain daripada aliran lava, kehancuran oleh gunung berapi disebabkan melalui berbagai cara seperti berikut:
  • Aliran lava.
  • Letusan gunung berapi.
  • Aliran lumpur.
  • Abu.
  • Kebakaran hutan.
  • Gas beracun.
  • Gelombang tsunami.
  • Gempa bumi.
Jenis Gunung Berapi Berdasarkan Bentuknya
1. Stratovolcano

Tersusun dari batuan hasil letusan dengan tipe letusan berubah-ubah sehingga dapat menghasilkan susunan yang berlapis-lapis dari beberapa jenis batuan, sehingga membentuk suatu kerucut besar (raksasa), kadang-kadang bentuknya tidak beraturan, karena letusan terjadi sudah beberapa ratus kali. Gunung Merapi merupakan jenis ini.
2. Shield Volcano

Tersusun dari batuan aliran lava yang pada saat diendapkan masih cair, sehingga tidak sempat membentuk suatu kerucut yang tinggi (curam), bentuknya akan berlereng landai, dan susunannya terdiri dari batuan yang bersifat basaltik. Contoh bentuk gunung berapi ini terdapat di kepulauan Hawai.
3. Cinder Cone Volcano

Merupakan gunung berapi yang abu dan pecahan kecil batuan vulkanik menyebar di sekeliling gunung. Sebagian besar gunung jenis ini membentuk mangkuk di puncaknya. Jarang yang tingginya di atas 500 meter dari tanah di sekitarnya.
4. Kaldera Volcano

Gunung berapi jenis ini terbentuk dari ledakan yang sangat kuat yang melempar ujung atas gunung sehingga membentuk cekungan. Gunung Bromo merupakan jenis ini.

Tipe Letusan (Erupsi) Gunung Berapi

Berdasarkan tinggi rendahnya derajat fragmentasi dan luasnya, juga kuat lemahnya letusan serta tinggi tiang asap, maka gunungapi dibagi menjadi beberapa tipe erupsi:

  1. Tipe Hawaiian,yaitu erupsi eksplosif dari magma basaltic atau mendekati basalt, umumnya berupa semburanlava pijar, dan sering diikuti leleran lava secara simultan, terjadi pada celah atau kepundan sederhana;
  2. Tipe Strombolian, erupsinya hampir sama dengan Hawaiian berupa semburan lava pijar dari magma yang dangkal, umumnya terjadi pada gunungapi sering aktif di tepi benua atau di tengah benua;
  3. Tipe Plinian, merupakan erupsi yang sangat ekslposif dari magma berviskositas tinggi atau magma asam, komposisi magma bersifat andesitik sampai riolitik. Material yang dierupsikan berupa batuapung dalam jumlah besar;
  4. Tipe Sub Plinian, erupsi eksplosif dari magma asam/riolitik dari gunungapi strato, tahap erupsi efusifnya menghasilkankubah lava riolitik. Erupsi subplinian dapat menghasilkan pembentukan ignimbrit;
  5. TipeUltra Plinian, erupsi sangat eksplosif menghasilkan endapan batuapung lebih banyak dan luas dari Plinian biasa;
  6. Tipe Vulkanian, erupsi magmatis berkomposisi andesit basaltic sampaidasit, umumnya melontarkan bom-bom vulkanik atau bongkahan di sekitar kawah dan seringdisertai bom kerak-roti atau permukaannya retak-retak. Material yang dierupsikan tidak melulu berasal dari magma tetapi bercampur dengan batuan samping berupa litik;
  7. Tipe Surtseyan dan Tipe Freatoplinian, kedua tipe tersebut merupakan erupsi yang terjadi pada pulau gunungapi, gunungapi bawah laut atau gunungapi yang berdanau kawah. Surtseyan merupakan erupsi interaksi antara magma basaltic dengan air permukaan atau bawah permukaan, letusannya disebut freatomagmatik. Freatoplinian kejadiannya sama dengan Surtseyan, tetapi magma yang berinteraksi dengan air berkomposisi riolitik.
Letusan-letusan gunung berapi kemudian dapat dikelompokkan juga berdasarkan tipe lavanya seperti dibawah ini:


Tingkat Isyarat Gunung Berapi di Indonesia
http://zonapositive.files.wordpress.com/2010/11/arti-isyarat-gunung-berapi.jpg?w=645
Gunung api yang akan meletus biasanya memperlihatkan tanda-tanda sebagai berikut:
a) Suhu di sekitar gunung naik
b) Mata air menjadi kering
c) Sering mengeluarkan suara gemuruh dan kadang-kadang disertai getaran (gempa)
d) Tumbuhan di sekitar gunung menjadi layu, dan binatang di sekitar gunung bermigrasi.

Sumber : Wikipedia , vulkanologigeounpad.wordpress.com

A
Tag : ,

- Copyright © A Bit About Volcano - Skyblue - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -